JAKARTA (UNAS) – Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional (FISIP UNAS) baru saja selesai menjalani visitasi akreditasi. Visitasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada Senin (18/2) tersebut merupakan bagian dari proses re-akreditasi program studi Ilmu Komunikasi. BAN PT menugaskan Dr. Catur Suratnoaji, S.Sos., M.Si dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur dan Drs. Gatut Priyowidodo, M.Si, Ph.D dari Universitas Kristen Petra untuk melakukan pengecekan dokumen yang telah dikirimkan oleh prodi sejak tahun lalu.
Kegiatan akreditasi yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan selesai pada pukul 17.00 WIB ini, berjalan dengan lancar serta turut dihadiri oleh jajaran pimpinan Fakultas, antara lain Dekan FISIP, Truly Wangsalegawa, M.Ed., Ph.D dan para wakil dekan serta Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, Yayu Sriwartini, S.Sos., M.Si , Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi, Nursatyo, S.Sos., M.Si dan para dosen prodi Ilkom. Sebagai bentuk dukungan, hadir pula Wakil Rektor Bidang Administrasi, Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Prof. Dr. Eko Sugiyanto, M.Si dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Zainul Djumadin, M.Si.
Dalam proses penilaian akreditasi, kedua asesor membagi tugas kerja. Dr. Catur melakukan tanya jawab intensif dengan pimpinan Program Studi Ilmu Komunikasi dan jajaran dosen tetap sedangkan Drs. Gatut., Ph.D berdiskusi dengan pimpinan FISIP dan mewawancarai alumni serta pengguna alumni dan mahasiswa. Asesor pun turut memuji kekompakan dan kelengkapan berkas Prodi Ilkom dan Fakultas.
‘’ Yang hebat adalah kekompakan tim yang luar biasa. Pembagian tugas berbeda-beda setiap standar, setiap orang memiliki tugas yang sama rata. Saya angkat topi untuk tim yang luar biasa, dokumen yang ada sangat mendukung proses akreditasi,’’ ungkap Catur.
Dalam tanya jawab dan verifikasi kelengkapan dokumen, Catur mengaku, awalnya hanya mengetes ketersediaan dokumen akreditasi yang sudah disampaikan diborang. Ternyata, seluruh dokumen yang diminta dapat disajikan oleh tim Prodi Ilkom dengan baik.
‘’Awalnya saya iseng-iseng bertanya, tapi selalu ada dokumennya bahkan yang tidak saya minta pun sudah disodorkan juga. Itu yang saya anggap luar biasa. Karena pengalaman akreditasi di tempat lain tidak seperti itu. Disini luar biasa. Lengkap secara administrasi, bukti apa yang ditulis dalam borang seindah warna aslinya,’’ papar Catur.
Meskipun demikian, ada hal-hal yang harus ditingkatkan seperti jumlah dosen yang melanjutkan pendidikan di jenjang S3 serta peningkatan di bidang publikasi jurnal penelitian. Catur juga berpesan agar Prodi Ilkom terus mengembangkan kurikulum agar sesuai dengan perkembangan teknologi. ‘’Adanya mata kuliah yang berorientasi cyber membuktikan bahwa kurikulum di Prodi Ilkom mengikuti perkembangan zaman,’’ katanya.
Senada dengan Catur, asesor lainnya, Gatut memotivasi dosen Prodi Ilkom untuk turut terlibat aktif pada forum Asosiasi Ilmu Komunikasi seperti ASPIKOM maupun ISKI. Ia pun mengajak para dosen untuk dapat mengikuti International Conference yang sebentar lagi akan diadakan di Bali sebagai tempat untuk saling berdiskusi dan bertukar pikiran.
Terkait dengan hasil kegiatan visitasi akreditasi, Gatut mengatakan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun interaksi dan networking serta membuka persahabatan. ‘’Kami berharap dengan proses Akreditasi, kita dapat saling berkomunikasi tidak hanya saat ini tapi untuk ke depannya kita masih bersahabat. Di sini kami hanya memotret, nanti kami sampaikan ke BAN PT. Hasil akhirnya merupakan keputusan Dewan Eksekutif,’’ ujar Gatut.
Sementara itu, Dekan FISIP UNAS, Truly Wangsalegawa, M.Ed., Ph.D bersyukur proses visitasi akreditasi Prodi Ilkom berjalan dengan lancar. Ia pun mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh para asesor dan berjanji untuk menindaklanjutinya.
‘’Catatan penting untuk pengembangan program studi dan fakultas akan kami perhatikan. Karena lajunya Ilmu Komunikasi ini sulit untuk dibendung. Jadi harus terus dipupuk agar berkembang dengan baik. Terimakasih, apresiasi kami semua untuk bapak para asesor. Apabila selama proses akreditasi ada yang kurang berkenan, kami mohon maaf,’’ tutup Truly. (*Mth)
Bagikan :