JAKARTA (UNAS) – Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Nasional (UNAS), Prof. Dr. Iskandar Fitri, S.T., M.T mengatakan bahwa perkembangan Teknologi, Komunikasi, dan Informatika (TIK) saat ini dapat menyongsong sistem pembelajaran perguruan tinggi. Hal itu dikarenakan sistem pembelajaran perguruan tinggi saat ini sudah banyak yang menerapkan pembelajaran dengan sistem blended learning.
“Sekarang perkembangan TIK sudah luar biasa, ini merupakan kesempatan bagi setiap perguruan tinggi untuk bisa memanfaatkan teknologi dan diterapkan dalam pembelajarannya,” ujarnya dalam seminar nasional Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika (FTKI) yang mengusung tema ‘Smart Education in 4.0 Industry Revolution Era’pada Rabu (6/03) di Aula UNAS.
Selain itu, Prof Iskandar yang merupakan dosen juga melanjutkan, informasi saat ini yang berkembang sudah ditransmisikan setiap waktunya dan selalu mengalami peningkatan pada dua aspek yaitu ragam kapasitas dan mode transfer informasinya. Misalnya seperti teks, gambar, video, itu terus mengalami peningkatan dengan segala macam variasi pada aspek visualisasi, animasi, interaksi, dan komputasi.
“Dari sisi metode transfer informasinya juga mengalami perkembangan yang sangat revolusiner yang intinya hampir semua perangkat berbasis kelistrikan dapat saling terhubung satu sama lain dalam suatu jaringan global (world wide web), bahkan bukan hanya sebatas antar negara dan benua, tetapi juga di masa depan jaringan dapat menjadi antar planet,” tambah pria kelahiran 16 November 1973 itu.
Ia melanjutkan, pembelajaran berbasis riset, berbasis pembelajaran umur panjang dan pembelajaran sosial menjadi kemampuan dasar bagi setiap individu profesional untuk eksis di era 4.0 Industry Revolution, hal ini memungkinkan dengan e-learning. Sementara itu, menurutnya universitas di Indonesia akan menghadapi persaingan dari universitas luar negeri dengan adanya teknologi sistem pembelajaran tinggi.
“Oleh karena itu, demi menyongsong perguruan tinggi berbasis teknologi, setiap aktivitas item dan unit tata kelola universitas dapat dilakukan dan dilayani oleh sistem online,” tuturnya. Ia juga menambahkan, mulai sekarang, demi menghadapi persaingan, Indonesia mulai sekarang perlu melakukan akselerasi untuk mempercepat peningkatan keterampilan kompetensi tenaga kerja di semua tingkatan. “E-learning adalah solusi realistis,” jelasnya.
Teknologi TIK ini, lanjutnya, dapat dijadikan sebagai pemicu, pendorong, dan pengintegrasi tulang-punggung semua sistem rekayasa dalam suatu payung besar industrialisasi dalam menopang perkembangan dan pencapaian umat manusia di alam semesta.(#NIS)
Bagikan :