Jakarat (UNAS) – Baru-baru ini jagat internasional ramai oleh berita Virus Corona atau juga bisa dikenal dengan Novel coronavirus (2019-nCoV) yang berasal dari China. Universitas Nasional yang mempunyai mahasiswa dari Negeri tirai bambu tersebut ikut khawatir dengan pemberitaan Virus Corona yang telah memakan korban hingga 636 pada (07/02). Menurut Kepala Divisi Kerjasama Luar Negeri Kantor Kerjasama Internasional (KKI) UNAS, Dra. M.A. Inez Sapteno menjelaskan, pihaknya akan berdiskusi dengan DIKTI (Pendidikan Tinggi) untuk mencari solusi terbaik.
“Langkah kami pertama akan berdiskusi dulu dengan kepala DIKTI, kemudian saya harap ini bisa dirapatkan dengan Wakil Rektor juga,” jelasnya saat ditemui diruangannya.
“kemudian saya juga sudah hubungi bu Retno ya, Dekan Fakultas Kesehatan UNAS untuk membantu mengkarantina mahasiwa China yang datang ke UNAS,” tambahnya.
Universitas Nasional memiliki MoU (Memorandum of Understanding) dengan beberapa Universitas di China seperti : Minnan Normal University (MNU) China, Guangxi University for Nationalities (GXUN), China dan Guangdong University Tiongkok.
Inez juga menerangkan bahwa ada 48 mahasiswa China yang pulang ke Negaranya untuk merayakan Imlek atau tahun baru China. “Sekarang total mahasiswa China baik S1 maupun S2 itu ada 50 mahasiswa, dari 50 itu ada 48 mahasiswa yang pulang kampung ke China dan akan kembali untuk melanjutkan studi nya,” ujarnya.
Ditanyai perihal upaya apa yang akan dilakukan oleh Kantor Kerjasama Internasional Universitas Nasional tersebut, Inez menjelaskan akan mengarantina mahasiswa China yang baru saja tiba ke Indonesia untuk tidak datang ke UNAS selama jangka waktu yang ditentukan.
“Solusi dari kami ya, semua mahasiswa China yang tiba di Indonesia harus menginap di hotel atau jauh dari UNAS selama 14 hari minimal ya, karena masa induksi virus itukan 14 hari. Kemudian kami akan membantu semua administrasi atau hal-hal yang diperlukan dari sini, nanti kami akan meminta pasport ketika mereka tiba di Indonesia. Jadi dari mulai tanggal tiba yang dicap oleh imigrasi Indonesia kita bisa hitung. Kami juga akan memberikan surat pemberitahuan kepada mahasiswa China dan ke Universitas juga, ini juga perlu kesepakatan Wakil Rektor,” papar Inez.
Langkah ini menjadi bagian yang tepat, sebab pemerintah Indonesia juga telah melakukan karantina kepada WNI yang dievakuasi dari China selama 14 hari. Mereka yang di karangtina bukanlah yang sakit melainkan yang teridentifikasi bisa terkena virus Corona, dan kenapa haarus 14 hari ? Virus Corona ini memiliki masa hidup selama 14 hari dan setelah itu mati.
Virus Corona atau dengan nama lain Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah jenis baru coronavirus yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Umunya gejala tersebut berupa demam ≥380C, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak napas. Jika ada orang dengan gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke China (terutama Wuhan), atau pernah merawat/kontak dengan penderita 2019-nCoV, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya. (*TIN)
Bagikan :