Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekspor nasional akan jatuh ke kisaran minus 5,2 persen sampai minus 5,6 persen pada tahun ini. Kondisi ini terjadi karena penyebaran pandemi covid-19 menekan aktivitas perdagangan.
Proyeksi ini disampaikan dalam Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2019 yang diluncurkan pada hari ini, Senin (30/3). Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekspor akan tertekan akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi global, penurunan volume perdagangan, dan rendahnya harga komoditas.
“Terganggunya rantai suplai global akibat Covid-19 juga diprakirakan dapat mempengaruhi ekspor Indonesia akibat tidak tersedianya bahan
antara yang diproduksi di negara lain,” ucap Perry dalam laporan tersebut.
Sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan terkena hantaman paling besar. Sebab, permintaan komoditas ekspor utama turun, terutama dari China.
Sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan terkena hantaman paling besar. Sebab, permintaan komoditas ekspor utama turun, terutama dari China.