Kepala BAPPENAS: Tingkat Kemiskinan Indonesia Turun

JAKARTA – Kemiskinan ini merupakan masalah sosial yang sifatnya mendunia, artinya masalah kemiskinan sudah menjadi perhatian dunia dan masalah tersebut ada di semua negara, walaupun dampak dari kemiskinan berbeda-beda. Indonesia termasuk negara yang ingin meretas kemiskinan yang sudah lama menjadi penyakit rakyat. Tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 2017 mengalami penuruan menurut Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengklaim tingkat kemiskinan RI pada 2017 menjadi yang terendah sepanjang sejarah RI. Dalam dua tahun terakhir ini penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.  

Seperti yang dilansir dari viva.co.id, Bambang menyatakan persentase tingkat ke kemiskinan saat ini berada di tingkatan paling rendah yang pernah di alami Indonesia. “Tingkat kemiskinan yang saat ini 10,64 persen itu sebenarnya tingkat kemiskinan terendah secara persentase yang pernah dialami Indonesia,” kata Bambang.

Ia juga mengatakan tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami naik turun. Tingkat tertinggi berada pada masa orde baru yang mencapai 40 persen jumlah masyarakat RI. Lanjutnya, dengan pembangunan yang gencar dilakukan oleh pemerintah, sebelum tahun 1998 kemiskinan menurun menjadi 12% atau 11,7 persen. Tapi pada krisis ekonomi kemiskinan naik lagi, dan persentase nya menjadi 20 dan kemudian turun lagi setelah ada recovery,” ungkap Bambang.

Menurut Bambang pemerintah menargetkan ditahun 2018 angka kemiskinan menurun dibawah 10%. Setidaknya, jumlah penduduk miskin RI yang saat ini masih mencapai 27,7 juta jiwa akan turun menjadi 25 juta jiwa pada 2018.

Untuk mengatasi hal tersebut, ada nya peran dari pemerintah dalam bentuk bantuan. Bambang menuturkan bahwa pemerintah harus fokus menangani masalah kemiskinan dimana menurut data sebanyak 40% masyarakat berpenghasilan rendah. “Kunci utama mengurangi kemiskinan di bawah 10 persen, adalah bantuan atau intervensi dari pemerintah kepada rumah tangga harus tepat sasaran, Dan pemerintah harus fokus pada data yang dimiliki saat ini di mana ada sebanyak 40 persen masyarakat berpenghasilan rendah. “ujar mantan Menteri Keuangan itu.

Baca Juga :   Waspada! La Nina Berpotensi Tekan Laju Inflasi di Kuartal IV/2021

Program-program yang ditawarkan, diharapkan dapat membantu masyarakat yang penghasilannya rendah sehingga taraf hidupnya bisa lebih baik. “Jelas di situ ada kelompok 40 persen masyarakat berpenghasilan rendah. Kita berikan support dalam bentuk PKH (Program Keluarga Harapan), kartu sehat, kartu pintar, rastra (beras sejahtera),” ujar dia.
 

Berita dan foto : Sumber

Bagikan :
Berita Terbaru

Jadwal pelaksanaan PLBA T.A 2024/2025

Hari : Kamis 

Tanggal : 19 September 2024

Pukul : 07.00 – 17.00 WIB

Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FISIP
  2. FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
  3. FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
  4. FAKULTAS TEKNOLOGI  KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Hari : Jum’at

Tanggal : 20  September 2024

Pukul : 07.00 – 16.00 WIB

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  2. FAKULTAS HUKUM
  3. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
  4. FAKULTAS BIOLOGI DAN PERTANIAN

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

Chat with Us!