Jakarta – William Gates adalah seorang ayah dari pendiri Microsoft yaitu Bill Gates. William Gates merupakan salah satu contoh orang tua yang berhasil mendidik anaknya hingga sekarang menjadi orang terkaya didunia dengan kekayaannya mencapai USD 79 miliar.
Diusianya yang sudah mencapai 90 tahun, William masih kelihatan sehat dan masih aktif ikut mengurusi yayasan Bill & Melinda Gates Foundation. Dia menceritakan kisah menarik membesarkan Bill Gates, seperti terungkap dalam wawancara berikut ini yang dikutip detikINET dari Forbes.
Kira-Kira Seperti Apa Bill Gates Semasa Kecil?
Semasa kecil Bill Gates mempunyai hobi membaca. Bacaanya sendiri mulai dari buku, enslikopedi, sains fiksi. William sendiri sangat senang mempunyai anak yang mempunyai hobi membaca, namun dikarenakan Bill terlalu banyak membaca, William membuat aturan akalu anaknya tidak boleh membaca di meja makan.
Apa Cita-Cita Bill Gates Semasa Kecil?
Ketika Bill Gates duduk dibangku kelas lima, ada form isian dari sekolahnya perihal cita-cita nanti kalau sudah besar. Ada beberapa pilihan dalam form isian tersebut diantaranya dokter, pemedam kebakaran atau koboi. Siswa hanya dianjurkan untuk memilih salah satu. Bill memilih astronot dan ilmuwan
Ketika tumbuh dan berkembang menjadi dewasa keingintahuan Bill sangat besar, dia sangat ingin tahu bagaimana dunia ini bekerja dan punya ide sendiri soal bisnis, kehidupan, hubungan internasional, dan seperti apakah masa depan. Waktu itu, sulit bagiku meyakini kalau anak ini suatu hari akan menjadi bosku, tapi itu terjadi sekarang seperti yang dikuitp detik.net
Kapan Kali Pertama Bill Gates Kenal Komputer?
Pada masa kecilnya disaat kesempatan itu datang tatkala para ibu disuruh mengumnpulkan uang untuk membayar sebuah perangkat komputer yang terkoneksi dengan telepon. Dengan harapan nantinya guru yang menggunakannya, namun kenyataannya malah takut untuk memakainya. Bill Gates masuk dalam sebuah group siswa matematika dan diundang menggunakan sistem itu dan dia mempelajari cara kerjanya. Di usia 13 tahun dia sudah gandrung dengan komputer.
Sebelum Kuliah, Apakah Bill Punya Pekerjaan?
Ketika SMA, Bill melakukan programming di sebuah power plant di North Bonnevile, Washington. Aku dan ibunya sudah bicara pada kepala sekolahnya dan kami semua setuju kalau pekerjaan itu adalah cara praktis mempraktekkan keterampilannya. Bill mengatakan padaku kalau dia dan Paul Allen, yang bekerja bersamanya, bangun sampai malam untuk mengerjakan kode sistem manajemen kelistrikan. Seperti yang dilansir detik.net
Bagaimana Perasaan Anda Ketika Dia Mau Drop Out dari Harvard?
Aku tak bisa mengatakan kalau aku tidak khawatir. Tapi aku memang bukan faktor besar dalam keputusannya itu. Bill memiliki ide sendiri soal bagaimana dia ingin mencapai tujuannya dan bisnis komputer yang dia dirikan bersama Paul Allen sangat membuatnya sibuk. Menjadi drop out kuliah jelas tidak diinginkan aku dan istriku terjadi pada anak kami, tapi Bill sepertinya tahu apa yang dia lakukan
Bagaimana Bill menjadi dermawan?
Istriku meyakini perkataan siapa banyak memberi akan banyak menerima. Dari awal, dia menanamkan nilai itu sebagai hal penting di keluarga. Nah, ketika Bill dan Melinda semakin makmur berkat Microsoft, Bill menerima banyak surat permintaan bantuan. Tapi masih sulit bagi mereka membagi waktu karena harus membesarkan keluarga dan menjalankan Microsoft.
Rencana mereka adalah serius soal filantropi ketika Bill sudah pensiun dari Microsoft. Hal itu berubah ketika istriku Marry sakit kanker dan meninggal di 1994 dan aku pensiun sebagai pengacara. Beberapa bulan kemudian, aku mengatakan kalau mungkin aku bisa membantu mereka soal aktivitas kemanusiaan. Kupikir itu akan jadi pekerjaan menyenangkan bagiku.
Seminggu kemudian, Bill mengatakan kalau akan mendirikan yayasan dengan modal awal USD 100 juta. Aku kaget dan bangga. Tak lama kemudian, aku menulis cek sumbangan pertama sebesar USD 80 ribu untuk program mengatasi kanker.
(fyk/ash).detik.net
Foto : Bill Gates & ayahnya (gettyimages)
Bagikan :