Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah mempertimbangkan risiko virus corona Covid-19 bisa jadi airborne di situasi tertentu. Virus disebut airborne ketika dapat dengan mudah menyebar di udara dan menginfeksi orang-orang.
Virus corona sendiri secara resmi disebut menular melalui droplet (percikan liur) penderita. Namun, Dr. Maria Van Kerkhove sebagai kepala unit penyakit zoonosis WHO mengatakan, ada kemungkinan virus juga bisa jadi airborne.
“Ketika anda melakukan prosedur yang bisa menghasilkan aerosol seperti di fasilitas kesehatan, ada kemungkinan terjadi apa yang kami sebut proses berubahnya partikel menjadi aerosol. Artinya virus jadi lebih lama bertahan di udara,” jelas Dr. Maria dikutip dari CNBS, Selasa (17/3).
Oleh karena itu, lanjutnya, sangat penting bagi para tenaga kesehatan untuk mengambil langkah pencegahan ekstra saat menangani pasien dan melakukan setiap prosedur-prosedurnya.
Menurut beberapa ahli, virus corona bisa bertahan di udara tergantung dari kondisi suhu dan kelembapan.
Bagikan :