Jakarta (UNAS) – Era Digital menuntut dunia pendidikan untuk selalu menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran. Pentingnya mengikuti perkembangan jaman, Badan Pengembangan Mutu Universitas Nasional memberikan pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis AI (Artificial Intelligence). Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari pada Kamis dan Jumat (6-7/7) tersebut diadakan di Ruang Seminar UNAS.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Nasional (Unas) Dr. Suryono Effendi, S.E., M.B.A. M.M., menyampaikan bahwa para dosen maupun tenaga pendidik harus mengikuti metode pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman. “Pada era ini mahasiswa telah banyak berubah mengikuti perkembangannya digitalisasi, maka dari itu para dosen juga wajib mengupdate pengetahuan agar media pembelajaran bisa menarik untuk mahasiswa di era sekarang,” katanya.
Oleh karena itu, menurut Suryono untuk menunjang hal tersebut ia ingin bersama- sama menyiapkan perubahan yang sejalan. “Sebagi dosen harus sudah punya visi misi mewujudkan Universitas kelas dunia, harus memperhatikan dunia pendidikan secara global. Kita membawa UNAS tidak bisa dengan gaya yang lama harus merubah paradigma menjadi kelas dunia,” sambungnya.
Gerak informasi yang kencang di era digital ini memang tidak bisa dihindari dan tidak bisa terkontrol. Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan pun telah banyak menghasilkan inovasi-inovasi baru guna menunjang proses pembelajaran. Salah satunya adalah Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah kemampuan komputer atau robot yang dikendalikan oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia.
Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Pengembangan Kurikulum Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom menjelaskan tujuan diadakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis AI. “Mendorong para dosen dalam menghasilkan beragam model pembelajaran digital yang dapat memfasilitasi Program MBKM, kemudian juga meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi mahasiswa melalui pengembangan sistem E-Learning berbasis cloud atau aplikasi pembelajaran yang dapat diakses melalui perangkat mobile”, paparnya.
Ia juga menyampaikan bahwa bukan hanya mahasiswa yang mendapat keuntungan dengan menggunakan AI, dosen pun juga mendapat keuntungan dengan meningkatkan program studi dan perguruan tinggi dalam menyelenggarakan MBKM Mandiri. (TIN)
Bagikan :