JAKARTA – Sebuah studi mengatakan bahwa polusi udara yang melebihi batas normal, ternyata bisa mempercepat kematian. Dalam studi itu dinyatakan, polusi udara berkaitan erat dengan kematian dini dan dampak kesehatan lainnya dalam jangka yang panjang.
Dilansir dari laman Medical Daily, studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicinie, berdampak cukup besar pada 60 juta jiwa di Amerika Serikat, dan didominasi oleh mereka yang berusia 65 tahun atau lebih. Peneliti mengaitkan polusi udara dengan eratnya kematian dini dan paparan jangka panjang akibat ozon dan partikel-partikel kecil.
Penelitian ini juga menemukan, kaum pria, kulit hitam, Asia, Latin, menjadi lebih rentan terhadap kematian akibat paparan polusi. Menurut Environment Protection Authority (EPA), sumber partikel polusi mencakup konstruksi bangunan, jalanan beraspal, cerobong asap, serta kasus kebakaran.
“Studi menunjukkan, meski kualitas udara di Amerika Serikat tercatat cukup baik untuk melindungi masyarakat, faktanya, polusinya sangat berbahaya,” ujar peneliti, Joel Schwartz.
Penelitian sebelumnya menemukan, ozon dan partikel polusi lain, berkaitan dengan gangguan kesehatan yang serius mencakup bronkitis kronis, asma, dan kematian dini. Di tahun 2012, sebanyak 7 juta orang di seluruh dunia, meninggal akibat paparan polusi udara, WHO bahkan menuturkan adanya 1 dari 8 kematian akibat paparan polusi udara.
“Kita harus bersama-sama menjaga komitmen untuk membersihkan udara. Jika proteksi itu menurun, warga Amerika akan bersusah payah bertahan hidup,” ujar Joel Schwartz.
selanjutnya : http://viva.co.id
Bagikan :