Jakarta – Kampus merupakan tempat pengembangan wilayah akademik bukan untuk arena politik, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir melarang adanya kegiatan politik praktis yang dilaksanakan di dalam kampus.
Nasir meminta perguruan tinggi di Indonesia tidak dijadikan sebagai arena politik. Pihaknya tidak akan segan segan memanggil jika ada rektor yang terlibat dalam politik praktis.
Hal itu disampaikan Mohamad Nasir usai meresmikan kampus baru Universitas Negeri Gorontalo di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
“Perguruan tinggi tidak boleh untuk arena politik,” tegas Mohammad Nasir di Gorontalo, Kamis (24/01/2019).
Ia pun meminta agar perguruan tinggi di Indonesia tidak dijadikan sebagai arena politik. Pihaknya tidak akan segan segan memanggil jika ada rektor yang terlibat dalam politik praktis.
“Jika ada rektor yang mengarahkan, kamu harus nyoblos A atau B, partai A atau B, kami akan panggil,” tegasnya.
Ia mengakui, setiap individu dari masyarakat kampus memiliki hak dalam politik, namun tidak boleh kegiatan politik dilakukan di dalam kampus. Setiap perguruan tinggi negeri maupun swasta, menurutnya harus bebas dari politik.
“Kampus negeri atau swasta harus bebas dari politik,” tegas Nasir.
Bagikan :