Data Biometrik Calon Jemaah Haji Indonesia Harus Dijamin Aman

Jakarta: Sejak beberapa tahun belakangan, data biometrik terkait sidik jari, foto iris/retina mata, dan wajah, sudah menjadi data diri yang dipercaya dan digunakan oleh beragam negara dalam proses pengajuan visa.

Mengingat data biometrik adalah data pribadi penting maka perlu jaminan akan privasi sekaligus keamanan data ini. Pihak Visa Facilitation  Services (VFS) Tasheel penyedia perekaman biometrik menyatakan bahwa mereka menyediakan jaminan privasi dan keamanan data biometrik kemaah haji dan umrah Indonesia sejak 2018 lalu.

VFS Tasheel menyebut sudah menjadi mitra resmi dari Kerajaan Arab Saudi dan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi. “Kerajaan Arab Saudi juga memahami bahwa data ini harus dikelola secara terorganisir dan profesional,” ungkap perwakilan VFS Tasheel.

Data biometrik juga sudah digunakan untuk proses pengurusan imigrasi para calon jemaah haji atau umroh asal Indonesia saat akan tiba di Arab Saudi. Kerajaan Arab Saudi juga menyatakan bahwa data biometrik semakin penting dan dibutuhkan.

Mereka mencatat tahun lalu kedatangan lebih dari 2 juta jemaah haji dan ke depannya akan mengalami kenaikan terus menerus baik haji maupun umroh. Diprediksi, jumlah ini akan meningkat mencapai 15 juta di tahun 2022 dan meningkat lagi hingga 30 juta di tahun 2030.

 

Sumber

Bagikan :
Baca Juga :   Pembayaran Digital Solusi Masyarakat Indonesia

Info Mahasiswa

Related Post

Roket Pembawa Satelit Facebook Meledak karena UFO?
Begini Cara Mengunci Akun Instagram Agar Lebih Aman
Empat Unsur Baru dalam Tabel Periodik Kimia
Satelit Bantu Pesawat Hindari Turbulansi
Kemenristek Dikti harap Kampus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0
Internet Lumpuh Papua dan Kibar 5G di Widya Chandra

Kategori Artikel

Berita Terbaru
Agenda

OPEN RECRUITMENT PKM 2025

✨ OPEN RECRUITMENT PKM 2025 ✨ Hai, Mahasiswa UNAS! 🎓Punya ide kreatif? Yuk wujudkan idemu melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

Read More »
Chat with Us!