Jakarta – Program Studi Biologi Universitas Nasional (UNAS) sukses menggelar seminar bertema “Inovasi dan Pengembangan Herbal Modern: Membuka Peluang Pasar Melalui Diversifikasi Produk” pada Sabtu (30/11) di Ruang Kelas 4.303 Kampus UNAS. Acara ini bertujuan untuk memperluas wawasan peserta terkait inovasi produk herbal, sekaligus memanfaatkan peluang ekonomi melalui pengembangan industri herbal modern di Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya diversifikasi produk herbal dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Selain itu, seminar ini diharapkan mampu mendorong pengembangan obat herbal yang berkualitas tinggi, aman, dan berdaya saing di pasar global.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber ahli:
- Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si., seorang pakar obat tradisional, yang memaparkan pentingnya jamu sebagai salah satu contoh obat tradisional Indonesia. “Jamu telah digunakan secara turun-temurun sebagai ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup. Agar layak edar, obat tradisional perlu melalui pengujian klinis dan memenuhi kebijakan nasional,” jelasnya.
- Subkhan, M.Si., alumni Prodi Biologi UNAS yang kini bekerja sebagai quality control di pengembangan produk herbal, menyoroti potensi besar pasar obat herbal global. “Beberapa negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Kanada telah memanfaatkan obat tradisional hingga 70-90%. Hal ini menunjukkan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama di pasar herbal global,” ungkapnya.
Seminar ini dimoderatori oleh Dr. Vivitri Dewi Prasasty., yang turut memastikan diskusi berjalan dengan produktif dan interaktif.Peserta dan Pihak yang Hadir
Acara ini dihadiri oleh Ketua Program Studi Biologi UNAS, Dra. Noverita, M.Si., dosen, mahasiswa, dan alumni Prodi Biologi. Dalam sambutannya, Noverita menekankan bahwa inovasi di bidang herbal tidak hanya relevan secara ilmiah tetapi juga menjadi peluang ekonomi yang signifikan.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang inovasi produk herbal, tetapi juga bagaimana kita bisa memanfaatkan potensi ekonomi melalui diversifikasi produk herbal. Inovasi menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam,” jelasnya.
Seminar ini memberikan wawasan strategis bagi peserta, termasuk mahasiswa dan alumni, mengenai peluang industri herbal yang semakin berkembang. Dengan inovasi berkelanjutan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam pasar herbal global. Selain itu, seminar ini juga membuka peluang kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pelaku industri dalam mengembangkan produk herbal yang aman, bermutu, dan berdaya saing.
Melalui kegiatan ini, Prodi Biologi UNAS kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan yang aplikatif sekaligus berkontribusi pada kemajuan ekonomi nasional. (TIN)
Bagikan :